Pemerintah akan mengirimkan sejumlah kepala desa dan pendamping desa untuk studi banding ke luar negeri dalam meningkatkan mutu serta perluasan wawasan terkait dengan pembangunan desa
Menteri Eko dan Songphol bahas rencana studi banding Kepala Desa Indonesia ke sejumlah negara termasuk Thailand.
ia berharap para kepala desa yang hadir dapat memberikan rekomendasi terkait permasalahan dan peraturan yang menghambat perangkat desa dalam melakukan pembangunan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo melepas sejumlah kepala desa, penggiat desa dan pendamping desa yang akan mengikuti studi banding ke negara Korea dan China.
Sebanyak 19 Kepala Desa, Pendamping desa dan pegiat desa diberangkatkan studi banding ke Tiongkok, Jumat (22/3). Selain studi banding, mereka juga diminta untuk membaca peluang kerjasama bisnis dengan kepala desa di Tiongkok
Peserta studi banding perdesaan yang berangkat ke Tiongkok bertekad membawa perubahan untuk desa setelah kembali ke Indonesia. Hal tersebut dikatakan Kepala Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Udi Hartoko usai pelepasan peserta studi banding di Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Jakarta, Jumat (22/3)
Eko menambahkan bahwa untuk tahun ini, Kemendes PDTT telah merencanakan akan mengirim seribu peserta dari kepala desa, penggiat desa dan pendamping desa ke sejumlah negara lainnya untuk studi banding seperti ke negara Jepang, Thailand, Vietnam dan Malaysia.
Puluhan kepala desa, pendamping desa, dan pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dikirim studi banding ke China akan mempelajari smart farming, gotong royong
Berbagai kiat TP PKK Provinsi Bali telah terbukti mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Bali, serta menggaung hingga level nasional. Hal tersebut yang membuat TP PKK Provinsi Sulsel melakukan studi banding ke TP PKK Provinsi Bali.
Sebelumnya, Kemendes PDTT juga telah mengirimkan puluhan Kepala Desa dan Pengurus BUMDes untuk studi banding ke sejumlah negara